Merak tetaplah merak
Tak peduli dia hidup di hutan atau di kebun binatang
Sekalipun jauh keindahannya tetap menyentuh
Apalagi jika dekat,
Ehm, jangan salahkan siapa-siapa bila pesonanya makin melekat
Ingin tangan ini membelai bulu antikmu
meski terasa kelu karena tak kuat oleh haru
Hendak raga ini menyandingi kharismamu
meski berpeluh payah karena tak kuat oleh sendu
Mau jiwa ini terbang di punggungmu menjelajahi bumi
Hingga kaki ini tak mendamba tuk lari
Merak tetaplah merak
Dan burung pipit nelangsa terkoyak
Karena ia dan Sang Merak makin jauh berjarak
(Asrama Mahasiswa UI, 12 Mei 2010)