ANAKMU ITU PAKET KOMPLIT, BUK!

Salah satu ‘me time’ yang paling saya suka adalah jalan-jalan di beranda medsos. Bukan untuk kepoin atau stalking orang ya, tapi buat cari hiburan dan nambah wawasan. #ngeles Hihihi.  Pas ketemu status teman dengan foto atau video anak-anak mereka yang lucu-lucu, jemari saya langsung gatel pengen klik ‘suka’. Ya namanya juga anak-anak, tingkah polanya selalu menggemaskan. Walau dalam ekspresi yang bagaimanapun, mau marah, nangis, rewel atau tantrum sekalipun, mereka selalu punya mantra ajaib yang menghipnotis saya menjadi seorang fans girl bagi mereka. Apalagi untuk si Tole, artis utama yang selalu menjadi primadona di rumah, saya akan selalu jadi penggemar setia.

Sebagai seorang penonton, mudah saja bagi saya untuk tersihir oleh pesona yang ditampilkan anak-anak polos itu. Tapi sebagai seorang ibu, saya tahu pasti bahwa di balik foto atau video menggemaskan itu ada banyak kisah ‘seru’ yang tak terekspos oleh media.

Di sisi lain dari senyum ceria atau tatapan imut anak-anak itu, (mungkin) ada tangisan rewel yang pecah membahana seantero rumah dari berjam-jam sebelumnya.

.

.

Ada pukulan atau gigitan pada lengan ibunya efek tantrum karena belum mampu mengucap kata, entah sebelum atau sesudah jepretan kamera.

.

.

Ada kapal Titanic yang kena banjir terhempas di dalam rumah yang menjadi latar belakang foto/video yang seakan ‘tampak’  rapi.

.

.

Atau barangkali ada sosok emak-emak berdaster yang bau ompol dan terasi keringetan abis lari wira wiri mengejar anaknya, takut imejnya rusak dia lalu bersembunyi dari jangkauan kamera dengan berpura-pura jadi juru jepret saja.

 

***Duh, sebenarnya ini rahasia perusahaan tapi sekali-kali bolehlah ya numpang curhat. Wkwkwkwkwk 😂😂😂

 

Dari situlah akhirnya saya paham, anak bukan hanya melulu soal yang lucu-lucu, tapi juga ada tangisan yang menggema di berbagai penjuru.

.

.

Anak sering bersikap manis, tapi adakalanya dia bisa menggigit tanganmu hingga meringis.

.

.

Anak bisa nurut dan kooperatif seharian tapi lantas agresif ketika jam tidur menjelang.

.

.

Anak doyan makan itu ini hari ini, tapi esoknya lepeh sana sini.

 

Percaya atau tidak, itulah kisah sebenarnya yang terjadi dalam keseharian anak-anak. (1) Jangan sampai kita sebagai orang tua salah duga dengan wujud asli anak-anak kita. (2) Belajar untuk terus mengenali dan memahami mereka adalah tugas kita. (3) Jangan mau enaknya saja, lalu lupa untuk mencicip rasa pahitnya dalam mengasuh mereka. (4) Terima dan hargai apa adanya mereka tanpa upaya membandingkan atau menandingkan dengan siapapun juga. Karena sesungguhnya, anakmu, anakku, anak-anak kita adalah paket komplit dari Sang Pencipta.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *